PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak usia 1 – 3 tahun umumnya mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Baik perkembangan fisik, kognitif, maupun emosi. Pada usia
ini, anak mengalami pertumbuhan fisik dengan cepat. Selain itu anak mengalami
perkembangan kognitif. Otak anak bekerja seperti spongs, dapat menyerap semua
yang diterimanya tanpa mampu membedakan hal yang baik maupun buruk. Pada usia
ini, anak juga mengalami perkembangan emosi yang tidak menentu. Kadang anak
bisa marah dan menangis tanpa sebab. Tapi kadang kemarahan itu terjadi karena
suatu sebab, misalnya karena keinginan anak tidak dipenuhi. Namun sikap seperti
ini normal terjadi pada anak usia 1 – 3 tahun karena sikap ini termasuk dalam
fase perkembangan anak yaitu sikap negativism ( pembangkangan ). Negativism
(pembangkangan) yaitu suatu bentuk tingkah laku melawan, tingkah laku yang
terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau
lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak (Yusuf, 2002).
Mungkin semua anak usia 1 – 3 tahun ( batita ) sering
marah, membanting benda yang di pegangnya, memukul orang yang berada di
dekatnya, menangis dan tindakan negatif lainnya bila keinginannya tidak
dipenuhi. Penelitian menunjukkan kemarahan paling sering terjadi pada anak usia
2 – 4 tahun, dengan presentasi 80%.
Dan 20%
kemarahan sering terjadi pada anak usia 1 tahun ( Fitri, 2008 ). Marah
merupakan ekspresi perasaan kacau,
bingung, stress, dan frustasi. Beberapa orang tua menyadari stress dan frustasi
bukan hanya dialami oleh orang dewasa tetapi anak usia di bawah tiga tahun juga
bisa mengalaminya dengan penyebab bermacam – macam. Tindakan – tindakan di atas
normal terjadi pada fase perkembangan anak usia 1 -3 tahun. Ada beberapa anak
yang mampu melewatkan fase ini dengan baik namun ada juga yang sebaliknya.
Disinilah peran orang sangat diharapkan, karena pada fase ini anak mulai dapat
diterapkan kedisiplinan, peraturan, dan pemahaman mengenai pengolahan emosi.
Sebanyak 67% orang tua di Indonesia masih menghadapi
sikap nagatif anak dengan cara kekerasan dan memaksa. Bahkan kadang ada yang
sampai mengancam, menghukum bahkan sampai memukul ( Andez, 2007 ). Tapi
tindakan itu justru akan membuat anak semakin melawan. Berdasarkan survei dari
badan pusat statistik ( BPS ) menyatakan, mayoritas pelaku kekerasan terhadap
anak – anak adalah orang tua mereka sendiri. Mereka melakukan kekerasan pada
anak dengan alasan bermacam – macam, salah satunya karena sikap negatif yang
dilakukan anak. Pada tahun 2006 jumlah kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua yaitu
61, 4%. Berdasarkan survei tersebut juga dapat diketahui akibat kekerasan pada
anak dapat menyebabkan trauma fisik maupun psikis pada anak. Dengan prosentase
51, 2% anak mengalami trauma psikis dan 8, 0% mengalami trauma fisik ( Untoro, 2008
)
Dalam menghadapi
sikap nagatif anak, sabaiknya orang tua harus mampu memahami kondisi anak dan
dapat menjadi orang tua yang lebih bijak. Bina komnunikasi yang baik dengan
anak dan belajar menjadi oramg tua yang sabar dalam menghadapi anak. Bila sikap
negatif anak terjadi sebaiknya orang tua tetap tenang, tidak agresif dan
bersikap tegas tetapi fleksibel.
Berdasarkan
fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang perilaku orang tua
dalam menghadapi sikap negatif anak usia 1-3 tahun di RW 1 Kelurahan Rejomulyo
Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu : Bagaimana perilaku orang
tua dalam menghadapi sikap negativisme anak usia 1-3 tahun di RW 1 Kelurahan
Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
Umum
Mengetahui
perilaku tertutup orang tua dalam menghadapi sikap negativisme anak usia 1-3
tahun di
1.3.2 Tujuan
Khusus
1.
Mengidentifikasi perilaku tertutup orang tua sebatas persepsi orang tua dalam
menghadapi sikap negatif anak usia 1 - 3 tahun di RW 1 Kelurahan Rejomulyo
Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
2. Mengidentifikasi perilaku tertutup orang tua
sebatas pengetahuan orang tua dalam menghadapi sikap negatif anak usia 1 - 3
tahun di RW 1 Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
3.
Mengidentifikasi perilaku tertutup orang tua sebatas perhatian orang tua dalam
menghadapi sikap negatif anak usia 1 - 3 tahun di RW 1 Kelurahan Rejomulyo
Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
4.
Mengidentifikasi perilaku tertutup orang tua sebatas sikap orang tua dalam
menghadapi sikap negatif anak usia 1 - 3 tahun di RW 1 Kelurahan Rejomulyo
Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi
peneliti
Memperoleh
data tentang sikap negatif anak usia 1-3 tahun di ........
Dapat
digunakan sebagai pengetahuan dan sumber informasi bagi peneliti selanjutnya
dan menjadi pertimbangan untuk mengadakan penyuluhan kepada orang tua tentang
cara menghadapi sikap negativisme anak.
0 komentar:
Posting Komentar